Minggu, 01 September 2013

Alasan Orang Tidak Memuridkan

Alasan Orang Tidak Memuridkan




1.    Rendah Hati yang keliru

Seringkali orang Kristen merasa dirinya tidak layak, tak mampu, masih belum sempurna untuk menjadi pengajar bagi orang lain. Padahal, tentu saja tidak ada orang yang hidupnya sudah sempurna! Untuk memuridkan, kita tidak dituntut untuk sudah sempurna lebih dahulu. Bukankah para orang tua juga tidak akan menunggu dirinya sempurna dulu baru mengajari anaknya tentang apa yang perlu ia ketahui ?

Jika kita sudah lebih dahulu mengenal Dia, sudah lebih lama mempelajari Alkitab dan hidup didalam iman kepada Allah, bukankah artinya kita sudah memiliki pengalaman lebih dari orang yang baru bertobat?? Ingat, bahwa dengan melakukan pemuridan, bukan berarti kita sudah lebih rohani atau lebih kudus dari murid kita.

2.    Tidak mau berkomitmen

Pemuridan memang akan menyita banyak waktu dan energy. Untuk itu, komitmen menjalankannya sangat penting. Tidak bisa hanya setengah-setengah. Yang terpenting adalah komitmen. Orang yang sangat sibuk sekalipun bisa memuridkan jika ia punya komitmen! Tapi seorang pengangguran sekalipun bisa beralasan tidak punya waktu memuridkan karena ia tidak punya komitmen!

3.    Takut

Inilah salah satu alasan paling klasik. Takut ditolak, takut salah, takut gagal, dan ketakutan lainnya selalu akan muncul ketika orang akan melakukan pemuridan. Bahkan, tidak hanya dalam pemuridan. Bukankah sesungguhnya hal ini juga muncul tiap kali kita hendak memulai melakulkan sesuatu yang baru?? Ya, artinya seringkali ketakutan itu terjadi hanya terjadi karena kita tidak mau mencoba. Apakah Tuhan akan memerintahkan sesuatu yang kita tidak akan bisa melakukannya? Tentu tidak. Karna itu,  jangan andalkan kekuatan kita sendiri, tapi minta Dia yang telah memberi perintah pemuridan ini untuk menyertai kita.

4.    Tidak tahu

Apa yang akan dilakukan, dikatakan, dan diajarkan ketika kita melakukan pemuridan? Demikian pertanyaan yang seringkali muncul dan membuat orang enggan melakukan pemuridan. Tentu ini normal. Tapi saat ini kita patut bersyukur karena ada begitu banyak bahan yang tersedia, baik dalam bentuk buku, bahan di internet, atau juga meminta bantuan dari pihak gereja untuk membantu kita mencari tahu tentang apa-apa yang perlu kita bicarakan dan juga lakukan dalam melakukan pemuridan. Kita juga perlu menyadari jika pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing. Untuk seseorang dengan latar belakang bercerai, misalnya kita bisa membahas lebih banyak tentang hidup pernikahan



sumber : handbook spirrit november 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar