Perjuangan untuk
Sebuah Generasi
Menjangkau Hati
Anak-anak Muda yang Terhilang
Penulis: Ron Hutchcraft dan Lisa Hutchcraft Whitmer
Penerbit : METANOIA
Bab 3
Bagaimana
Menyelamatkan Anak Muda Yang Hilang : Suatu Kewajiban
Tatkala kita menjajaki hati anak
muda masa kini yang tidak memiliki Yesus, kita, pada hakikatnya, sedang
memandangi mereka dari sisi sebuah sungai yang lebar. Di sisi sungai ini ada
pria dan wanita “yang hatinya telah digerakan Allah” (1 samuel 10:26) oleh
karena hilang nya anak-anak itu. Yang menjadi tantangan adalah Anak Muda yang
membutuhkan kita berada disisi lain dengan sebuah penghalang yang sangat besar
diantaranya. Remaja-remaja masa kini nyaris tidak
tahu apa-apa tentang dunia orang Kristen—dan orang Kristen nyaris tidak tahu
apa-apa tentang dunia remaja. Belum pernah ada pemisah yang
sebesar ini.
Jadi, orang dewasa Kristen yang
ingin mengubah keadaan anak-anak yang hilang harus membayangkan cara membangun
sebuah jembatan menuju jiwa-jiwa yang harus diselamatkan.
Jadi, kita yang ingin memperkenalkan
mereka kepada Yesus harus melakukan apa
yang Yesus sudah lakukan—“mencari dan menyelamatkan jiwa”—mereka yang
hilang (Lukas 19:10).
Jembatan misi dibangun diatas lima
kewajiban yang menyelamatkan jiwa. Setiap orang dewasa yang ingin memasuki
kehidupan anak muda dengan membawa kabar baik tentang Yesus harus berkomitmen
untuk mengambil langkah-langkah yang sudah ditetapkan oleh kelima kewajiban
tersebut.
BERFOKUS
PADA YESUS
Remaja tidak tertarik untuk
mendengar isu-isu mengenai agama, denominasi, ataupun gaya hidup. Sosok Yesus lah yang akan menarik minat seorang
anak muda modern, bukan sistem kekristenan.
Jika anda berusaha memasuki
kehidupan seorang remaja yang hilang dengan banyak hal teologis dan religius,
anda mungkin tidak akan mampu bergerak. Rasul Paulus mengatakan dalam 1
korintus 2:2 “sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa
diantara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan”. Padahal Paulus
bisa datang ke korintus dengan segudang kebenaran kristiani. Sebaliknya, ia
hanya berfokus pada sebuah pesan sederhana…. Yesus dan Salib.
Pasti ada waktu yang tepat untuk
menyampaikan ajaran Tuhan, tetapi mungkin tidak ketika anda sedang berusaha memperkenalkan
dasar-dasar injil kepada seorang remaja dari era pascakekristenan. Penting
untuk membicarakan isu-isu gaya hidup, juga—bahasa, music, dan hubungan yang
dianut oleh seorang anak muda. Tetapi, tidak ada gunanya kalau kita berusaha
meminta remaja membasuh hatinya sebelum mereka mengenal sang Pembasuh. Fokus
kita perlu pada seorang pribadi—Tunjukan saja kepada mereka Yesus dan
kasihNya yang dinyatakan dikayu salib. Mereka perlu mendengar injil tanpa
dibebani hal-hal lain.
Tatkala menghadapi remaja masa kini,
baik sekali menggunakan injil (matius, markus, Lukas, dan Yohanes) secara
menyeluruh. Mereka perlu mendengar kisah tentang Yesus dan menyelidiki
bagaimana Ia memperlakukan manusia, apa yang Ia harapkan dari manusia,
bagaimana bentuk kasih serta kuasaNya.
Beritahukanlah selalu bahwa Yesus
menyodorkan undangan sederhana kepada banyak orang----“Ikutlah
Aku”. Mengikuti Yesus adalah fakta yang
penting.
Yesus tidak pernah berkata “ikutlah
pengikut-pengikut-Ku”.
Ada orang-orang yang berkata,
“nenekku dan orang-orang digerejaku itu munafik.”
Benar, Alkitab TIDAK berkata,
“ikutlah nenek Anda”.
Apakah Yesus munafik?
“bagaimana dengan biarawati yang memukul saya ketika saya berumur lima tahun dan membuat saya mengikuti semua peraturan itu?”
Apakah Yesus berkata, “ikutlah
biarawati itu” atau “ikutlah semua peraturan itu”?
TIDAK ! Yesus
berkata “ikutlah Aku.”
Kalau tidak ada orang yang
bermasalah dengan Yesus, tidak ada alasan lain untuk menolak Dia. Jadi ceritakanlah
tentang Yesus. Berfokuslah pada Yesus. Dialah yang dirindukan oleh hati
anak muda.
MULAILAH
DENGAN KEBUTUHAN MEREKA
Awalnya seorang anak muda tidak
terlalu menghiraukan Yesus atau sebuah jawaban atas dosa—yang akan menjadi
ririk awal kita. Jadi, kita perlu memulainya dengan sebuah kebutuhan yang
memang dipedulikan anak muda itu. Kepekaan dalam penginjilan ini diteladankan
oleh Yesus sendiri dalam percakapanNya dengan perempuan Samaria (yohanes 4).
Perhatikanlah bahwa Yesus tidak
berjalan sambil berkata “hei, Akulah Mesias”. Sebaliknya inilah yang dikatakan,
“hei, marilah kita berbincang-bincang mengenai air” (terjemahan bebas)
Sama sekali tidak ditemukan
persamaan antara diri Yesus maupun perempuan tersebut.
Yesus adalah seorang laki-laki, dan
lawan bicaranya seorang perempuan.
Yesus seorang yahudi, dan perempuan
itu dari kota samaria.
Yesus adalah seorang rabi, perempuan
itu seorang pelacur.
Namun, Yesus memiliki kesamaan untuk
diperbincangkan: baik Yesus maupun perempuan Samaria itu sama-sama membutuhkan air.
Jadi, Yesus mulai berbicara tentang
rasa haus secara fisik; kemudian Ia beralih ke rasa haus secara emosional dan
rohani dan air hidup yang Ia tawarkan.
Seorang anak muda berpikir, mengapa aku harus mempedulikan apa yang
tengah kau coba katakan? Apa hubungannya dengan hidupku?
Dengan mengingingat bahwa para
remaja adalah orang-orang yang berfokus pada perasaan, berorientasi pada saat
ini, kita dapat memperkenalkan Yesus kepada mereka dengan cara yang terbaik
jika kita mengawalinya dengan kebutuhan
mereka.
BEKAS LUKA KARENA DOSA
Dosa bukanlah sebuah masalah untuk
ditanggapi. Dan karena dosa bukanlah suatu masalah untuk ditanggapi, seorang
Juruselamat juga bukan suatu masalah untuk ditanggapi.
Jadi, “Bagaimana anda mengabarkan
injil kepada anak-anak seperti ini?” merupakan pertanyaan yang penting.
Walaupun dosa bukan masalah untuk
ditanggapi, namun akibat-akibat
dari dosa betul-betul merupakan suatu masalah untuk ditanggapi.
Mereka dapat melihat apa yang
dihasilkan oleh sikap mementingkan diri sendiri terhadap keluarga mereka dan
pernikahan orangtua mereka.. bekas luka yang tertinggal pada diri mereka oleh
karena ucapan kejam yang berkali-kali.. bekas-bekas emosional yang tertinggal
pada diri mereka dan reman mereka akibat mereka dimanfaatkan secara seksual
dengan dalih cinta. Mereka melihat kehancuran disekitar mereka, kepalsuan
didalam hubungan, kesepian yang tidak terobati.
Dengan kata lain, anak muda mungkin
tidak tahu tentang penyakit, tetapi mereka melihat gejala-gejalanya disekitar
mereka dan didalam diri mereka. Kita dapat membawa mereka dari tempat mereka
berada kepada salib Yesus jika kita melihatnya dengan gejala-gejala dosa yang
dapat mereka lihat… menunjukan
kepada mereka penyakit dosa yang menimbulkan gejala tersebut..
kemudian memperkenalkan penyembuhan yang disediakan oleh
Yesus. Ibaratnya, peralihan dari gejala kanker kepada kanker dan kepada
penyembuhan.
Gejala—Penyakit—Penyembuhan
Terlalu mudah untuk melompat dari
gejala kepada penyembuhan tanpa pernah menjelaskan penyakit dosa. KESEPIAN akan
menjadi sebuah contoh dari gejala dosa yang sangat disadari oleh anak-anak dan
tepat untuk memulai dengan hal ini. Namun, Yesus tidak
mati demi kesepian. Ia mati demi menebus dosa.
Tidak ada manusia dibumi ini yang
dapat mengisi kekosongan didalam hati kita karena Allah sudah “memberikan
kekekalan didalam hati mereka” (pengkotbah 3:11). Adalah Allah yang membuat
kita kesepian. Karena kita jauh dari pribadi yang menciptakan kita. Kita jauh
dari Dia karena cara hidup tanpa Allah yang disebut dosa ini. Sebelum gejala
kesepian ini ditangani, gejala kesepian tidak dapat berlalu. Dan kesadaran ini
membawa seorang anak muda kepada salib, dimana penyakit dosa kita dipikul oleh
Yesus Kristus. Kita tidak dapat memberitakan injil, jika kita tidak menyertakan
dosa.
Seorang Juruselamat dalam hubungan antar sesama
Apa yang paling berarti bagi
anak-anak masa kini? HUBUNGAN.
Mereka mampu melihat kerusakan yang
ditimbulkan oleh dosa terhadap sesuatu yang paling mereka pedulikan…Hubungan.
Anda dapat bertanya “pernahkah kamu
merasa seperti ada seseorang yang hilang dalam hidup mu.. seakan-akan ada
seseorang yang seharusnya ada disitu tetapi ternyata tidak ada?”
Anak-anak merasa “hilangnya” Tuhan,
namun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya hilang. Mereka merasakan kehilangan
itu dengan belasan cara yang berbeda. Saat kesepian, mereka merasa kehilangan
Tuhan. Mereka merasa putus asa, tidak berpengharapan, dan tidak berarti karena
jauhnya keberadaan mereka dari Tuhan.
BUATLAH
KEMASAN YANG MENARIK
Mengapa banyak anak muda senang
membeli apa yang dijual oleh iblis? Pada hakikatnya, produknya hanyalah
kegelapan dan kebinasaan. Namun, musuh itu memiliki sejumlah paket yang paling
menarik didunia.
Mengapa begitu banyak anak muda yang
mengabaikan kasih dan hidup yang ditawarkan oleh Yesus? Mungkinkah itu dikarenakan “produk” yang luarbiasa itu kita tawarkan
dengan kemasan yang sangat membosankan?
Kita menafsirkan
ketidaktertarikannya sebagai sikap menolak kristus, padahal dalam kenyataannya,
ia mungkin tidak suka dengan kemasan
yang kita tawarkan untuk memperkenalkan Dia.
Memperhatikan kemasan prosuk, tetapi
tidak mengubah produknya!
Ya, ada sebuah dunia yang utuh di
radio kristiani, televisi kristiani, penerbitan kristiani, seminar kristiani,
music kristiani, dan konser kristiani—namun kebanyakan anak-anak yang terhilang
bahkan tidak tahu bahwa dunia tersebut eksis. Dunia yang berpusatkan pada Yesus
hanyalah sebuah dunia yang asing bagi mereka. Semuanya tergantung pada kita
untuk memberi mereka sebuah alasan untuk datang kesebuah tempat dimana Yesus
berada.
DATANGILAH
DUNIA MEREKA
Dalam menyelamatkan jiwa mengharuskan kita meninggalkan zona nyaman dan
pergi ke tempat-tempat dimana anak-anak yang hilang itu berada.
Orang dewasa yang terbeban dan mau menjangkau anak-anak akan mencari cara untuk
membawa injil ke tempat-tempat mereka berada atau menugasi beberapa orang dalam
tim nya yang mampu.
Semuanya
berawal dari hati. ketika anda
mengizinkan Yesus memberi anda hati gembala yang dimilikiNya—hati yang mencari
domba yang hilang, bukannya menantikan anak-anak yang hilang itu datang
kepada anda.
Seorang penjaga pantai tidak
melaksanakan pekerjaannya disebuah pos penyelamatan orang tenggelam. Ia melaksanakan ditengah badai dan ombak.
BERI
MEREKA KASIH
Persyaratan paling penting untuk
memasuki kehidupan anak muda—menyangkut siapakah anda. Artinya ini berkaitan
dengan keberadan orang yang membuat seorang anak muda merasa bahwa dirinya
penting. Kemampuan untuk memberi mereka
kasih sangat penting. Seorang
anak muda akan pergi kemana ia merasa dikasihi.
Anda memberi mereka kasih tatkala
anda mendengarkan mereka tanpa perhatian yang bercabang… tatkala anda ingat
untuk menanyakan hal-hal yang penting dalam kehidupan mereka.. tatkala anda
menyediakan waktu untuk bersama mereka… tatkala anda mementingkan hari-hari
istimewa mereka.. tatkala anda mereka berada disana untuk saat-saat penting
yang mereka miliki.
Kasih sejati begitu sulit hadir
didalam dunia seorang anak muda masa kini, sehingga mereka nyaris sulit untuk
mempercayai bahwa anda peduli. Namun,
jika mereka secara
konsisten merasa dihargai dan dikasihi ketika bersama anda, akhirnya
mereka akan mempercayai anda dengan hati..