Selasa, 25 Februari 2014

Ringkasan Buku (BAB 2) Perjuangan untuk Sebuah Generasi

Perjuangan untuk Sebuah Generasi
Menjangkau Hati Anak-anak Muda yang Terhilang


Penulis: Ron Hutchcraft dan Lisa Hutchcraft Whitmer
Penerbit : METANOIA



BAB 2
12 Kalimat yang Mendefinisikan Sebuah Generasi

Sebelum kita mulai menolong mereka, kita harus tau bagian mana yang terluka, termasuk penyebab “gejala-gejalanya”. Sebelum kita mengembangkan strategi yang efisien untuk mengubah keadaan hidup mereka, kita perlu memahami anak muda yang ingin kita jangkau.
Seorang utusan injil tidak terjun payung di Irian Jaya seraya berkata “Hai penduduk asli. Izinkan saya menceritakan kisah tentang Yesus yang saya punyai’. Ia sudah terlebih dahulu mempelajari bahasa maupun budaya penduduk setempat.

               MEMAHAMI PENDUDUK ASLI   
Kita seumpama utusan injil bagi sebuah budaya lain, jadi kita perlu mengawalinya dengan memahami penduduk asli (generasi yang hilang) yang sedang kita coba jangkau. Kehidupan dan kebutuhan mereka dapat diringkas dalam 12 kalimat yang mendefinisikan generasi ini.
                                                                                             
Kesepian Adalah Kondisi Hati Mereka

Mereka adalah orang yang betul-betul kesepian.
Salah satu penyebabnya yang mendalam adalah anak-anak menghabiskan sebagian masa pertumbuhannya seorang diri. Dari sekolah, mereka pulang ke rumah kosong, dimana mereka diasuh oleh ibu yang berkedap-kedip yang disebut televisi. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam sendirian didalam kerajaan kecil yang namanya kamar tidur. Dibandingkan generasi sebelumnya, anak muda dewasa ini lebih sering harus mengasuh diri mereka sendiri tanpa memiliki hubungan yang bermakna dengan orang sekitarnya.
Mereka sangat kurang  memiliki hubungan antar sesama. Bagi mereka komunikasi adalah hal yang sulit. Anak-anak masa kini bukanlah pembicara yang baik. Komunikasi menjadi sulit bagi orang-orang yang tidak banyak berlatih bercakap-cakap. Maka hubungan antar sesama yang mereka miliki cenderung semu. Mereka mempercakapkan hal-hal yang sepele, yang dangkal, yang sangat tidak memiliki makna, dan tidak memiliki kedekatan yang nyata.
Konsekuensinya, karena remaja seringkali tidak tahu cara mengungkapkan apa yang mereka rasakan, mereka menjadi orang-orang yang mudah meledak. Hanya karena mereka tidak mengungkapkan perasaan tidak berarti mereka tidak mempunyai perasaan mengenai diri mereka secara mendalam. Apabila perasaan ini memuncak didalam batin, perasaan itu dapat mendorong mereka berperilaku kasar atau merusak diri. Semua ini memperdalam dan memperkuat rasa kesepian mereka.
Meskipun kesepian merupakan pintu yang terbuka bagi kasih yang palsu untuk dapat masuk, kesepian juga merupakan pintu terbuka bagi kasih Kristus untuk dapat masuk. Kita harus memberikan sebuah atmosfer dimana mereka dikasihi. Jika anda mengasihi mereka, maka mereka hampir tidak menghiraukan apa yang menjadi keyakinan anda.
Remaja masa kini tidak mengajukan pertanyaan yang alkitabiah ,
“apa yang harus kulakukan supaya diselamatkan?”
Ia bertanya, “apa yang harus kulakukan agar dikasihi?”
Remaja akan pergi ke tempat-tempat kasih ditemukan. Orang-orang yang paling dahulu mengasihi mereka akan memiliki mereka !
Yang Terpenting bagi Mereka Adalah Hubungan
Prioritas nomor satu bagi anak muda adalah hubungan. Mereka akan melakukan apa saja agar memiliki hubungan-dan memupuk hubungan itu. Ketika seorang anak muda menemukan sesuatu yang terlihat seperti sebuah hubungan yang baik, ia akan membayar harganya berapa pun besarnya.
Hubungan sudah menjadi nomor 1 karena kehilangan hubungan membuat hubungan menjadi berharga. Apa yang direnggut dari anda, itulah yang cenderung anda hargai.
Agar ibu dan ayah mendapat mobil, rumah, uang, dan pakaian, mereka harus meninggalkan anak-anak itu. Konsekuensinya, sebuah hubungan antar sesama sudah direnggut dari anak-anak zaman sekarang. Oleh sebab itu, mereka mau melakukan apa saja demi memperoleh kedekatan.
Orang dewasa yang bersedia menjadi teman yang dipercaya mampu mempengaruhi kehidupan seorang remaja dengan cara yang sangat luarbiasa- terutama jika orang dewasa itu dapat membawa remaja tersebut kepada satu-satunya hubungan yang akan menutup lubang dihatinya.
Musik Adalah Bahasa Mereka
Bahasa anak muda masa kini ialah music. Mereka menerima ribuan pesan melalui musik mereka. Sulit bagi kita sebagai orang dewasa untuk membayangkan bahwa musik mengambil alih seluruh pemikiran dan jati diri seorang anak muda.
Musik adalah bahasa dari generasi yang perlu kita jangkau dengan begitu sungguh-sungguh.
Setelah mendengar kan sejumlah lagu2 kontemporer, banyak orang dewasa mungkin bertanya, “kamu menyebut ini musik?” sebagian besar terdengar seperti teriakan. Namun, musik mengungkapkan apa ang ada didalam jiwa kita. Apa yang terkandung dalam jiwa sebuah generasi anak muda yang menjinjing sekoper penuh kepedihan adalah amarah, luka, serta frustasi yang menggunung.
“musik disfungsional” itu mengungkapkan disfungsi didalam jiwa mereka. Penyanyi yang memekakan telinga itu sedang meneriakan jeritan mereka. Musik mereka dan jiwa mereka berkaitan erat.
Pertama, kita harus sadar bahwa ketika kita menyerang musik yang digemari seorang anak muda, sebetulnya kita sedang menyerang anak itu sendiri.
Apakah musik begitu penting bagi anak muda?
Ya. Sekalipun kita tidak sependapat bahwa musik penting bagi mereka, kita tidak boleh mengabaikan musik dalam usaha kita menjangkau mereka.
Para utusan injil berbicara dengan bahasa yang dikuasai oleh mereka yang tengah dijangkau, bukan kebalikannya.
Harga Dirilah yang Mereka Perjuangkan
Piring-piring kertas ketika telah usai dipakai, maka akan langsung dibuang. Namun piring-piring kaca ketika telah usai dipakai, akan dicuci dan di simpan. Mengapa piring kaca tidak dibuang? Karena, benda itu terlalu bernilai untuk dibuang.
Tragisnya, kebanyakan anak muda masa kini merasa seperti piring kertas, dan mereka membuang atau mencampakan diri mereka sendiri. Orang dapat mencampakan dirinya kedalam seks, obat-obatan terlarang, minuman keras, akademis. Selain itu, mereka juga dapat melakukannya dengan hidup tanpa sasaran ataupun melalui teman-teman yang mereka pilih.
Kehidupan yang dicampakan dengan cara bunuh diri, yang pada hakikatnya berasal dari anak-anak yang mengatakan “tidak masalah. Harga diriku murah. Aku tidak begitu berharga. Tidak menjadi masalah apa yang kulakukan terhadap diri sendiri. Kalau saja aku dapat merasa sedikit bahagia”.
Acap kali mereka melihat masa depannya sendiri dengan komentar, “masa depan apa? Tidak banyak masa depan yang kumiliki”.
Alkitab mengandung ayat-ayat yang memperbaharui harga diri seseorang- “kita ini buatan Allah” (efesus 2:10). Tuhan tidak membuat piring kertas apapun . ia hanya membuat piring kaca yang halus.  Namun sebelum mereka meyakini bahwa mereka adalah barang kaca yang halus, mereka akan terus mencampakan diri mereka sendiri.
Apakah yang telah terjadi sehingga anak muda yang sangat berharga dimata Tuhan merasa begitu tidak berharga dan berperilaku begitu tidak berharga?
Sebuah faktor yang memberi kontribusi kedalam situasi ini ialah orang tua yang tidak dapat ditemui. Sumber utama agar orang mendapat pesan “aku berharga” berasal dari seorang ibu atau ayah yang siap mendampini sang anak untuk meneguhkan perasaannya, memeluknya, mendengarkannya dan memberitahunya bahwa ia baik-baik saja.
Kedua, harga diri seorang anak dapat dirusak oleh harapan-harapan orang tua yang melambung.
Banyak orang tua tanpa sengaja menempelkan ego mereka pada penampilan anak mereka.
“anak lelaki ku mendapatkan nilai ‘A’; aku mendapat nilai ‘A’”
“anak perempuan ku menang; aku menang”
Dan setiap kegagalan meminta korban, yaitu percaya diri anak atau remaja yang bersangkutan. Kekurangan-kekurangan anak acap kali dibicarakan, namun jarang pencapaian-pencapaian mereka. Kelemahan-kelemahan mereka ditegur, namun tidak kekuatan mereka. Kebanyakan anak muda tidak merasa pasti dengan apa yang benar menyangkut diri mereka, mereka hanya tau apa perlu mereka kerjakan.
Dalam mazmur 139; 13-14, Daud berkata, “sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh Aku bersyukur kepada Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Maksud doa itu adalah, “Engkau hanya menciptakan karya-karya Agung dan Engkau menciptakan aku. Aku adalah karya Tuhan yang unik, hanya satu-satunya buatan tangan Mu”.
Kita harus menunjukan kepada mereka bahwa nilai diri tidak didasarkan pada penampilan atau prestasi mereka; juga tidak pada penerimaan orang lain terhadap mereka, tetapi pada siapa yang merancang mereka. Tidak ada satu pun yang dapat menyamai mereka . mereka adalah karya yang orisinil.
Obat Bius Lebih Penting Daripada Penyembuhan
Acap kali, anak-anak lebih suka kalau rasa sakit diakhiri ketimbang mencari pemecahan atas persoalan mereka. Mereka tidak tahu cara menghadapi tekanan atau persoalan sehingga mereka beranggapan bahwa pengharapan mereka satu-satunya ialah merasa nyaman untuk sementara. “beri aku obat bius” “hilangkan rasa sakit ini”. tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa penyembuhan  adalah sesuatu yang mungkin.
Penyembuhan memerlukan sedikit upaya dan sedikit waktu.
Pereda rasa sakit tidak menyembuhkan, tetapi mudah dilakukan dan hasilnya bisa segera dirasakan.
Apa saja obat penenang yang digunakan oleh anak muda? Musik menenangkan mereka. Obat-obatan terlarang dapat menenangkan mereka. Pesta. Minum-minum.
Apabila seorang anak bunuh diri, biasanya itu bukan karena mereka ingin mati; itu adalah karena mereka ingin agar rasa sakit diakhiri.
Tersedia banyak pengharapan pada seorang Juruselamat yang berkata, “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
“semua ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu. Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33)
ia menunjukan kepada kita bahwa kita dapat mencapai kemenangan karena “dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:37).
Kita memiliki sesuatu yang jauh lebih baik ketimbang penghilang rasa sakit. Di dalam Yesus Kristus kita memiliki Penyembuhan.
Mereka Tidak Mengenal Rambu-rambu
Karena tidak ada pengertian mengenai benar atau salah, mereka tidak memiliki pengertian mengenai DOSA.
Bagaimana Anda menunjukan kepada seseorang bahwa ia membutuhkan seorang Juruselamat apabila dosa bukan suatu persoalan bagi dirinya?
Mereka adalah produk dari sebuah budaya yang tidak mengenal rambu-rambu.
Kita melihat rambu-rambu dilapangan bermain ketika kita melewatinya; kebanyakan anak muda tidak melihatnya. Jika kita ingin memiliki dampak yang mampu mengubah keadaan mereka, maka kita harus terlebih dahulu menunjukan kepada mereka bahwa ada rambu-rambu.. jelaskanlah mengapa rambu-rambu itu baik.. dan jelaskan pula dimana garis pembatas yang Tuhan tetapkan.
Mereka Menginginkan Otoritas
Dewasa ini, gelar tidak banyak berarti. Salah satu penyebabnya, terlalu banyak orang yang menurunkan nilai gelarnya dengan skandal ataupun kemunafikan. Padahal, otoritas yang efektif  didalam kehidupan anak muda tidak dituntut, tetapu diupayakan. Anda mengupayakan otoritas dengan mendengarkan ucapan mereka, mengasihi mereka, menyisihkan waktu bersama dengan mereka. Dan mereka mencari orang yang layak dipercaya.
Otoritas kedudukan tidak banyak berarti bagi anak-anak dewasa ini. namun, otoritas pribadi (otoritas yang berasal dari keberadaan anda) adalah yang dicari oleh mereka. Mereka betul-betul “domba yang tidak bergembala” (matius 9:36).
Sekarang Lebih Penting Ketimbang Masa Depan
“masa depan terlalu jauh-dan mungkin tidak pernah hadir” itulah perasaan yang tidak terucapkan dibalik banyak pilihan yang dihadapi oleh anak muda. Secara rohani, anak-anak modern tidak secara khusus memikirkan apakah mereka dapat pergi ke sorga atau merasa takut akan menuju neraka. Pemikiran itu tidak nyata bagi mereka-itu diluar jangkauan mereka.
Tidak efektif jika mengatakan,
“alasan mengapa engkau perlu melakukan apa yang Yesus katakan, karena lima tahun dari sekarang itu akan mengubah keadaan.”
Mereka berpikir, “kalau begitu, kapan tibanya lima tahun dari sekarang?”
Bagi seorang remaja, satu minggu terasa seperti seabad.
Pertanyaan mereka yang tidak terucapkan adalah “keadaan apa yang berubah sekarang?”.
Ketika berusaha memberitakan injil kepada seorang remaja, kita perlu menjawab pertanyaan tersebut.
Kita juga harus memastikan untuk menyoroti masa sekarang, mengawalinya dengan masa sekarang yang mereka pedulikan, bukan masa depan yang tidak mereka hiraukan. Perubahan masa sekarang apa yang dibuat oleh Kristus? Jika anda taat kepada Kristus, maka perubahan apa yang terjadi dalam minggu ini? Juruselamat yang kita perkenalkan kepada seorang anak muda mengubah masa depan kita selama-lamanya dan juga masa sekarang.

1 komentar: