Perjuangan untuk Sebuah Generasi
Menjangkau Hati Anak-anak Muda yang Terhilang
Penulis: Ron Hutchcraft dan Lisa Hutchcraft Whitmer
Penerbit : METANOIA
BAB 2
12 Kalimat yang
Mendefinisikan Sebuah Generasi
Sebelum kita mulai menolong mereka, kita harus tau bagian mana yang
terluka, termasuk penyebab “gejala-gejalanya”. Sebelum kita mengembangkan
strategi yang efisien untuk mengubah keadaan hidup mereka, kita perlu memahami
anak muda yang ingin kita jangkau.
Seorang utusan injil tidak terjun payung di Irian Jaya seraya berkata
“Hai penduduk asli. Izinkan saya menceritakan kisah tentang Yesus yang saya
punyai’. Ia sudah terlebih dahulu mempelajari bahasa maupun budaya penduduk
setempat.
MEMAHAMI
PENDUDUK ASLI
Kita seumpama utusan injil bagi sebuah budaya lain, jadi kita perlu
mengawalinya dengan memahami penduduk asli (generasi yang hilang) yang sedang
kita coba jangkau. Kehidupan dan kebutuhan mereka dapat diringkas dalam 12
kalimat yang mendefinisikan generasi ini.
Kesepian Adalah
Kondisi Hati Mereka
Mereka adalah orang yang betul-betul kesepian.
Salah satu penyebabnya yang mendalam adalah anak-anak menghabiskan
sebagian masa pertumbuhannya seorang diri. Dari sekolah, mereka pulang ke rumah
kosong, dimana mereka diasuh oleh ibu yang berkedap-kedip yang disebut
televisi. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam sendirian didalam kerajaan kecil
yang namanya kamar tidur. Dibandingkan generasi sebelumnya, anak muda dewasa
ini lebih sering harus mengasuh diri mereka sendiri tanpa memiliki hubungan
yang bermakna dengan orang sekitarnya.
Mereka sangat kurang memiliki
hubungan antar sesama. Bagi mereka komunikasi adalah hal yang sulit. Anak-anak
masa kini bukanlah pembicara yang baik. Komunikasi menjadi sulit bagi
orang-orang yang tidak banyak berlatih bercakap-cakap. Maka hubungan antar
sesama yang mereka miliki cenderung semu. Mereka mempercakapkan hal-hal yang
sepele, yang dangkal, yang sangat tidak memiliki makna, dan tidak memiliki
kedekatan yang nyata.
Konsekuensinya, karena remaja seringkali tidak tahu cara mengungkapkan
apa yang mereka rasakan, mereka menjadi orang-orang
yang mudah meledak. Hanya karena mereka tidak mengungkapkan perasaan
tidak berarti mereka tidak mempunyai perasaan mengenai
diri mereka secara mendalam. Apabila perasaan ini memuncak didalam batin,
perasaan itu dapat mendorong mereka berperilaku kasar atau merusak diri. Semua
ini memperdalam dan memperkuat rasa kesepian mereka.
Meskipun kesepian merupakan pintu yang terbuka bagi kasih yang palsu
untuk dapat masuk, kesepian juga
merupakan pintu terbuka bagi kasih Kristus untuk dapat masuk. Kita harus
memberikan sebuah atmosfer dimana mereka
dikasihi. Jika anda mengasihi mereka, maka mereka hampir tidak menghiraukan
apa yang menjadi keyakinan anda.
Remaja masa kini tidak mengajukan pertanyaan yang alkitabiah ,
“apa yang harus kulakukan supaya diselamatkan?”
Ia bertanya, “apa yang harus kulakukan agar dikasihi?”
Remaja akan pergi ke tempat-tempat kasih ditemukan. Orang-orang yang paling dahulu
mengasihi mereka akan memiliki mereka !
Yang Terpenting bagi
Mereka Adalah Hubungan
Prioritas nomor satu bagi anak muda adalah hubungan. Mereka akan
melakukan apa saja agar memiliki hubungan-dan memupuk hubungan itu. Ketika
seorang anak muda menemukan sesuatu yang terlihat seperti sebuah hubungan yang
baik, ia akan membayar harganya berapa pun besarnya.
Hubungan sudah menjadi nomor 1 karena kehilangan hubungan membuat hubungan menjadi berharga. Apa yang direnggut dari
anda, itulah yang cenderung anda hargai.
Agar ibu dan ayah mendapat mobil, rumah, uang, dan pakaian, mereka harus
meninggalkan anak-anak itu. Konsekuensinya, sebuah hubungan antar sesama sudah
direnggut dari anak-anak zaman sekarang. Oleh sebab itu, mereka mau melakukan
apa saja demi memperoleh kedekatan.
Orang dewasa yang bersedia menjadi teman yang dipercaya mampu
mempengaruhi kehidupan seorang remaja dengan cara yang sangat luarbiasa-
terutama jika orang dewasa itu dapat membawa remaja tersebut kepada
satu-satunya hubungan yang akan menutup lubang dihatinya.
Musik Adalah Bahasa
Mereka
Bahasa anak muda masa kini ialah music. Mereka menerima ribuan pesan
melalui musik mereka. Sulit bagi kita sebagai orang dewasa untuk membayangkan
bahwa musik mengambil alih seluruh pemikiran dan jati diri seorang anak muda.
Musik adalah bahasa dari generasi yang perlu kita jangkau dengan begitu
sungguh-sungguh.
Setelah mendengar kan sejumlah lagu2 kontemporer, banyak orang dewasa
mungkin bertanya, “kamu menyebut ini musik?” sebagian besar terdengar seperti
teriakan. Namun, musik mengungkapkan apa ang ada didalam jiwa kita. Apa yang
terkandung dalam jiwa sebuah generasi anak muda yang menjinjing sekoper penuh
kepedihan adalah amarah, luka, serta frustasi yang menggunung.
“musik disfungsional” itu mengungkapkan
disfungsi didalam jiwa mereka. Penyanyi yang memekakan telinga itu sedang meneriakan jeritan mereka.
Musik mereka dan jiwa mereka berkaitan erat.
Pertama, kita harus sadar bahwa ketika
kita menyerang musik yang digemari seorang anak muda, sebetulnya kita sedang
menyerang anak itu sendiri.
Apakah musik begitu penting bagi anak muda?
Ya. Sekalipun kita tidak sependapat bahwa musik penting bagi mereka,
kita tidak boleh mengabaikan musik dalam usaha kita menjangkau mereka.
Para utusan injil berbicara dengan bahasa yang dikuasai oleh mereka yang
tengah dijangkau, bukan kebalikannya.
Harga Dirilah yang
Mereka Perjuangkan
Piring-piring kertas ketika telah usai dipakai, maka akan langsung
dibuang. Namun piring-piring kaca ketika telah usai dipakai, akan dicuci dan di
simpan. Mengapa piring kaca tidak dibuang? Karena, benda itu terlalu bernilai
untuk dibuang.
Tragisnya, kebanyakan anak muda masa kini merasa seperti piring
kertas, dan mereka membuang atau mencampakan diri mereka sendiri. Orang
dapat mencampakan dirinya kedalam seks, obat-obatan terlarang, minuman keras,
akademis. Selain itu, mereka juga dapat melakukannya dengan hidup
tanpa sasaran ataupun melalui teman-teman yang mereka pilih.
Kehidupan yang dicampakan dengan cara bunuh diri, yang pada hakikatnya
berasal dari anak-anak yang mengatakan “tidak masalah. Harga diriku murah. Aku
tidak begitu berharga. Tidak menjadi masalah apa yang kulakukan terhadap diri
sendiri. Kalau saja aku dapat merasa sedikit bahagia”.
Acap kali mereka melihat masa depannya sendiri dengan komentar, “masa depan apa? Tidak banyak masa depan
yang kumiliki”.
Alkitab mengandung ayat-ayat yang memperbaharui harga diri seseorang-
“kita ini buatan Allah” (efesus 2:10). Tuhan tidak membuat piring kertas apapun
. ia hanya membuat piring kaca yang halus.
Namun sebelum mereka meyakini bahwa mereka adalah barang kaca yang
halus, mereka akan terus mencampakan diri mereka sendiri.
Apakah yang telah terjadi sehingga anak muda yang sangat berharga dimata
Tuhan merasa begitu tidak berharga dan berperilaku begitu tidak berharga?
Sebuah faktor yang memberi kontribusi kedalam situasi ini ialah orang
tua yang tidak dapat ditemui. Sumber utama agar orang mendapat pesan
“aku berharga” berasal dari seorang ibu atau ayah yang siap mendampini sang
anak untuk meneguhkan perasaannya, memeluknya, mendengarkannya dan
memberitahunya bahwa ia baik-baik saja.
Kedua, harga diri seorang anak
dapat dirusak oleh harapan-harapan orang tua yang melambung.
Banyak orang tua tanpa sengaja menempelkan ego mereka pada penampilan
anak mereka.
“anak lelaki ku mendapatkan nilai ‘A’; aku mendapat nilai ‘A’”
“anak perempuan ku menang; aku menang”
Dan setiap kegagalan meminta korban, yaitu percaya diri anak atau remaja
yang bersangkutan. Kekurangan-kekurangan anak acap kali dibicarakan, namun
jarang pencapaian-pencapaian mereka. Kelemahan-kelemahan mereka ditegur, namun
tidak kekuatan mereka. Kebanyakan anak
muda tidak merasa pasti dengan apa yang
benar menyangkut diri mereka, mereka hanya tau apa perlu mereka kerjakan.
Dalam mazmur 139; 13-14, Daud berkata, “sebab Engkaulah yang membentuk
buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh
Aku bersyukur kepada Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Maksud doa itu adalah, “Engkau hanya menciptakan karya-karya Agung dan
Engkau menciptakan aku. Aku adalah karya Tuhan yang unik, hanya satu-satunya
buatan tangan Mu”.
Kita harus menunjukan kepada mereka bahwa
nilai diri tidak didasarkan pada penampilan atau prestasi mereka; juga tidak
pada penerimaan orang lain terhadap mereka, tetapi pada siapa yang merancang mereka. Tidak ada satu pun yang
dapat menyamai mereka . mereka adalah karya yang orisinil.
Obat Bius Lebih
Penting Daripada Penyembuhan
Acap kali, anak-anak lebih suka kalau rasa sakit diakhiri ketimbang mencari
pemecahan atas persoalan mereka. Mereka tidak tahu cara menghadapi
tekanan atau persoalan sehingga mereka beranggapan bahwa pengharapan mereka
satu-satunya ialah merasa nyaman untuk sementara. “beri aku obat bius”
“hilangkan rasa sakit ini”. tidak
pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa penyembuhan adalah sesuatu yang mungkin.
Penyembuhan memerlukan sedikit upaya dan sedikit waktu.
Pereda rasa sakit tidak menyembuhkan, tetapi mudah dilakukan dan hasilnya bisa segera dirasakan.
Apa saja obat penenang yang digunakan oleh anak muda? Musik menenangkan
mereka. Obat-obatan terlarang dapat menenangkan mereka. Pesta. Minum-minum.
Apabila seorang anak
bunuh diri, biasanya itu bukan karena mereka ingin mati; itu adalah karena mereka ingin agar rasa sakit
diakhiri.
Tersedia banyak pengharapan pada seorang Juruselamat yang berkata, “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
“semua ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu
beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,
tetapi kuatkanlah hatimu. Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33)
ia menunjukan kepada kita bahwa kita dapat mencapai kemenangan karena
“dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kita.” (Roma 8:37).
Kita memiliki sesuatu yang jauh lebih baik ketimbang penghilang rasa
sakit. Di dalam Yesus Kristus kita memiliki
Penyembuhan.
Mereka Tidak Mengenal
Rambu-rambu
Karena tidak ada pengertian mengenai benar atau salah, mereka tidak
memiliki pengertian mengenai DOSA.
Bagaimana Anda
menunjukan kepada seseorang bahwa ia membutuhkan seorang Juruselamat apabila
dosa bukan suatu persoalan bagi dirinya?
Mereka adalah produk dari sebuah budaya yang tidak mengenal rambu-rambu.
Kita melihat rambu-rambu dilapangan bermain ketika kita melewatinya;
kebanyakan anak muda tidak melihatnya. Jika kita ingin memiliki dampak yang
mampu mengubah keadaan mereka, maka kita harus terlebih dahulu menunjukan
kepada mereka bahwa ada rambu-rambu.. jelaskanlah mengapa rambu-rambu itu
baik.. dan jelaskan pula dimana garis pembatas yang Tuhan tetapkan.
Mereka Menginginkan
Otoritas
Dewasa ini, gelar tidak banyak berarti. Salah satu penyebabnya, terlalu
banyak orang yang menurunkan nilai gelarnya dengan skandal ataupun kemunafikan.
Padahal, otoritas yang efektif didalam
kehidupan anak muda tidak dituntut, tetapu diupayakan. Anda mengupayakan
otoritas dengan mendengarkan ucapan mereka, mengasihi mereka, menyisihkan waktu
bersama dengan mereka. Dan mereka mencari orang yang layak dipercaya.
Otoritas kedudukan tidak banyak berarti bagi anak-anak dewasa ini.
namun, otoritas pribadi
(otoritas yang berasal dari keberadaan anda) adalah yang dicari oleh mereka.
Mereka betul-betul “domba yang tidak bergembala” (matius 9:36).
Sekarang Lebih Penting
Ketimbang Masa Depan
“masa depan terlalu jauh-dan mungkin tidak pernah hadir” itulah perasaan
yang tidak terucapkan dibalik banyak pilihan yang dihadapi oleh anak muda.
Secara rohani, anak-anak modern tidak secara khusus memikirkan apakah mereka
dapat pergi ke sorga atau merasa takut akan menuju neraka. Pemikiran itu tidak nyata bagi mereka-itu diluar jangkauan mereka.
Tidak efektif jika mengatakan,
“alasan mengapa engkau perlu melakukan apa yang
Yesus katakan, karena lima tahun dari sekarang itu akan mengubah keadaan.”
Mereka berpikir, “kalau begitu, kapan tibanya lima tahun dari sekarang?”
Bagi seorang remaja,
satu minggu terasa seperti seabad.
Pertanyaan mereka yang tidak terucapkan adalah “keadaan apa yang berubah
sekarang?”.
Ketika berusaha memberitakan injil kepada seorang remaja, kita perlu
menjawab pertanyaan tersebut.
Bavetline
BalasHapusRegister Bavetline
Prediksi Liverpool VS Watford 18 Maret 2018
Prediksi Manchester United VS Brighton Hove Albion 18 Maret 2018
Mobil Anak Buah Risma Ditembaki Orang Tak Dikenal
Tumpukan Utang RI dari Zaman Soeharto Hingga Jokowi
Messi Cetak Gol Cepat, Barcelona Lumat Chelsea di Liga Champions