Selasa, 25 Februari 2014

11 Rahasia Seni Pemuridan Efektif



11 Rahasia Seni Pemuridan Efektif




1.  Disiplin Rohani

Pemuridan (discipleship) tidak akan pernah bisa dilepaskan dari disiplin (discipline). Berdoa tekun, membangun hubungan dengan Allah secara rutin lewat saat teduh dan pehaman firman Tuhan sehingga firman itu menjadi pelita (mazmur 119:105). Hubungan anda dengan kristus adalah Kunci untuk bisa memuridkan dengan efektif.

2.  Rendah Hati

Seperti teladan Kristus yang mau merendahkan diri  dan mau membasuh kaki murid-murid-Nya, demikian pula seharusnya kita dalam pemuridan. Menjadi pengajar dalam ajaran firman Tuhan bukan berarti kita menjadi arogan, tapi justru semakin tinggi posisi kita, maka kita harus semakin rendah hati.

3.  Memiliki Integritas

Memiliki integritas berarti selalu konsiste dalam perkataan maupun perbuatan. Apa yang dikatakan, itu yang dilakukan; bagaimanapun situasinya ini yang lagi-lagi membedakan antara cara pemuridan Yesus dengan orang farisi. Sementara orang farisi hanya mengajarkan yang baik, tapi perilakunya sendiri tidak baik (mat 23:3), Yesus mencontohkan jika Ia memang melakukan apa yang Ia ajarkan. Pastikan hidup anda layak untuk ditiru. Milikilah integritas.

4.  Tidak menganggap Diri Sempurna

Paulus dalam filipi 3:13 mencontohkan hal ini. kerap kali, satu godaan yang menghinggapi para pengajar adalah ia bersikap seolah dirinya sudah sempurna. Namun, cara yang lebih bijak sebenarnya adalah menjadikan proses pemuridan itu sebagai proses saling berbagi. Ceritakan mengapa anda merasa perlu bersekutu dengan Kristus, mengapa anda perlu membaca Alkitab, berdoa, dll. Dari metode berbagi ini, selanjutnya anda harus mendorong mereka untuk praktik, dan dengan begitu, maka kehidupan rohani anda pun menjadi gambaran mereka.

5.  Ada untuk Mereka

Tindakan sederhana (misalnya memberi tahu orang bahwa mereka bisa setiap waktu mencari anda jika perlu bantuan, nasihat dan doa) dapat membuat perbedaan. Mereka merasa Anda mengayomi mereka dan akan memberikan rasa nyaman bagi mereka. Namun, tentu harus pakai hikmat dan kepekaan untuk menjaga batas-batas dalam hal ini.

6.  Puji secara Terbuka, Tegur secara Tertutup

Posisikan diri sebagai sahabat saat memuridkan seseorang seperti halnya Yesus menganggap murid-muriNya sebagai sahabat (Yoh 15:14-15). Seorang sahabat terkadang memang harus menegur kawannya dengan maksud baik (Ams 27:6). Karena itu tegurlah merekajika perlu, namun pastikan teguran itu penuh kasih dan tidak mempermalukan mereka. Dan jika ia memang pantas mendapat pujian, jangan segan untuk memujinya, bahkan didepan orang lain sekalipun.

7.  Doakan Mereka

Salah satu karakter yang tidak bisa dilepaskan dari seorang pengajar Kristen adalah ia selalu mendoakan murid-muridnya. Doakan keluarga mereka, mimpi-mimpi mereka, pergumulan mereka, dsb. Ini adalahsalah satu bukti anda senantiasa ada bagi mereka dan bahwa anda mendukung mereka.

8.  Bantu Mereka Mengeksplorasi Diri

Bantu murid menemukan karunia roh, talenta, dan panggilan mereka. Bagaimana caranya? dengan mendorongnya untuk memberikan diri bagi orang lain. Orang akan menemukan karunianya melalui pemberian yang tidak mementingkan diri sendiri. Sementara ia melibatkan diri dalam kehidupan orang lain dan melayani orang lain, karunia-karunianya akan muncul (1 kor 14: 12).

9.  Bantu mereka mengembangkan karunianya

Setelah dia mengeksplorasi diri, sang murid mungkin merasa jika karunianya adalah menyanyi, misalnya, namun ia masih belum terlalu yakin. Sebagai pengajar maka tugas anda adalah mendorong dia bisa memaksimalkan dan mengembangkan karunianya itu untuk melayani Tuhan. Sementara ia menjalani proses itu, akan tampak apakah ia memang benar memiliki karunia itu atau tidak.

10. Bersekutu

Proses memuridkan tidak bisa dilepaskan dari peran sebuah komunitas. Ajak dia untuk juga mau bersekutu dengan rekan-rekan seiman. Ini bermanfaat bagi anda sendiri ataupun bagi murid anda. Adanya komunitas persekutuan, atau orang lain bisa membantu anda, misalnya dalam mengingatkan ketika proses pemuridan yang anda lakukan kurang tepat, atau juga membantu saat anda sendiri perlu bimbingan. Dan bagi murid anda, dengan adanya persekutuan, maka ia bisa belajar lebih banyak dari lebih banyak orang.

11. Mengajar seperti Yesus

Pada akhirnya kunci seni pemuridan secara efektif adalah dengan mencontoh cara yang dilakukan Guru Agung kita, yaitu Kristus. Setidaknya, ada 3 ciri utama pemuridan Yesus :

A.   Menunjukan

Yesus mengajar murid-muridNya dengan cara menunjukan. Tidak hanya bicara tentang apa itu rendah hati, ia tunjukan hal tersebut dengan membasuh kaki para muridNya. Tidak hanya bicara soal mengampuni, ia tunjukan itu dengan berdoa mengampuni mereka yang telah menyalibkan-Nya. Wujudkan apa yang kita katakana pada murid lewat perbuatan, sehingga mereka bisa melihatnya.

B.   Menjelaskan

Setelah membasuh kaki para murid, Yesus menjelaskan arti penting tindakan-Nya itu (Yoh 13:15). Tidak hanya bicara,  tidak hanya praktik, tapi juga harus tetap dijelaskan. Demikian pula saat Yesus menceritakan perumpamaan-perumpamaan-Nya, ia selalu menjelaskan. Mengapa? Sebab jika tidak, itu hanya akan menjadi hal yang berkesan dan bahkan sekedar ritual, tanpa menginspirasi murid-muridNya untuk mengembangkan dan mempraktikkannya.

C.   Ujian

Ini penting dilakukan agar para murid tahu dan paha, benar apa yang sudah diajarkan. Beberapa kali setelah menjelaskan, ia selalu bertanya kembali apakah para murid sudah mengerti. Dengan ujian dalam bentuk bertanya kembali ini, maka kita bisa melihat apakah pengajaran itu benar-benar sudah dapat dipahami dengan benar atau belum.



sumber : handbook spirit november 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar